Minggu, 13 Mei 2012

gara- gara putus cinta bakar diri


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhB9GS-6ahiCv3HGBaG_F_wnDd-alBp-UHkwqHiZwuzBKGxm_A2rsV9infjCNCTDl0dqjjXDMTj-L0f5MyTon-nm77LDaO3lZlH8W2F6ooGsZu5ZZU8pdjR1HsXN6LS9zHNaWQKQsm_OQ/s320/a.jpg

Suhadak tidak mampu melewati masa kritisnya selama 10 hari. Pemuda berusia 25 tahun yang membakar dirinya setelah putus cinta tersebut akhirnya meregang nyawa, pada Kamis (03/05/2012). Jenazah Hadak, sapaan akrabnya langsung dibawa pulang ke Dusun Ringin Agung, Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri untuk dimakamkan.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi, Tuhan berkehendak lain. Luka bakarnya memang sangat parah yaitu 95 persen. Jarang korban luka bakar dalam kondisi tersebut mampu bertahan," ujar humas RSUD Pelem, Kecamatan Pare, tempat dimana Hadak menjalani perawatan selama empat hari.

Terpisah, Kapolsek Kepung, AKP A. Trihandoko mengatakan, keluarga Hadak sudah menyadari dan menerima kematian Hadak. Pihak keluarga, melalui Robiatun Nikmah, kakaknya juga telah membuat surat pernyataan, tidak akan melakukan penuntutan atau mempersoalkan kematian Hadak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hadak nekat membakar diri usai putusa cinta dengan Ulva (21) tetangganya, Minggu (29/04/2012) sore lalu. Hadak gelap mata setelah dipanggil dan diadili oleh Askanah (39) ibu Ulva, siang harinya. Dia mengambil sebotol bensin ukuran 1 liter dari kios ayahnya, kemudian menyiramkan pada tubuhnya dan menyulut dengan korek api.

Aksi bakar diri itu berlangsung di rumah korban. Para tetangga sempat menyelamatkan korban dari kobaran api yang melalap tubuhnya. Luka bakarnya sangat parah, hampir 100 persen. Dia dilarikan ke RSUD Pelem. Dokter yang menanganinya menempatkan Hadak di ruang isolasi dengan tujuan agar kamarnya steril. Dokter juga menyarankan agar Hadak dirujuk RSUD Dr Soetomo.

Tetapi atas petimbangan biaya dan peluang Hadak untuk sembuh yang sudah sangat kecil, akhirnya keluarga memilih bertahan. Nikmah, kakak Hadak yang sehari-hari menunggunya bersikeras supaya hadak tetap di rawat di rumah sakit milik Pemkab Kediri, supaya para keluarga dan tetangga bisa menjenguknya sewaktu-waktu.

Terpisah, Ulva mengakui, sebelum Hadak bakar diri memang telah terjadi insiden di rumahnya. Hadak datang dengan maksud menyerahkan Ulva pada orang tuanya, karena hubungan asmaranya sudah putus. Bahkan, kata Ulva jalinan kasih itu sudah kandas jauh hari sebelum Hadak datang menemui ibunya Askanah. Ulva tidak menyangka, Hadak akan berbuat senekat itu.

Sementara Ny Askanah meminta supaya aksi bakar diri yang dilakukan Hadak tidak disangkut pautkan dengan anak dan keluarganya. Ny Askanah juga menolak telah mengadili Hadak. Katanya, Hadak datang untuk menyatakan telah putus hubungan dengan putrinya dan berjanji tidak akan mengganggu.

sumber : beritajatim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar