A.
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup sebagai bentk pendidikan tanpa batas dalam Islam
sebenarnya tidak hanya dimulai sejak dalam buaian permulaannya ternyata
berproses sejak menentukan pilihan jodoh bagi calon bapak- ibu dengan beberapa
kriteria yang telah diarahkan oleh Rasulullah dalam hadistnya. Selanjutnya
pendidikan terproses dari mempersiapkan kehamilan, pada saat kehamilan samapi
kelahiran. Setelah kelahiran, pendidikan secara riil betul- betul telah dimulai
dalam berbagai bentuk .dianataranya bagaiaman orang tua dan lingkungan sekitar
berkomunikasi dengan bayi secara sehat, bagaimana orang tua atau yang
bertanggung jawab terhadap bayi memberikan makanan yang halal dan sehat, dan
bagaimana orang tua bayi mendoakan untuk anaknya.
Pendidikan yang proses permulaannya terjadi sedemikian dini ini terus
berlangsung tanpa dibatasi oleh rentang waktu.yang menjadi batas akhir
pendidikan adalah akhir hayat manusia diatas bumi bukan dibatasi oleh
kedewasaan subyek didik. Hal ini sesuai dengan tujuan akhir pendidikan yaitu memperoleh
kebahagiaan dunia akhirat. [1]tujuan
akhir pendidikan serupa teraplikasikan dalam dunia pendidikan terbentuk tujuan-
tujuan jangka pendek yang saling berkaitan, karena luasnya tujuan akhir
pendidikan itu , pendidikan seumur hidup dalam tatanan praktis trjadi melalui
tri pusat pendidikan , taitu keluarga ,
sekolah , dan masyarakat. Ketiganya memberikan andil terhadap subyek didik
secara terintegrasi yang diterima secara informal , non formal maupun formal.
Prof. Drs. Soelaiman Joesoef dalam bukunya Konsep Dasar Pendidikan Luar
Sekolah , mengemukakan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung setiap saat
dimanapun dan kapanpun, tnapa ada batas waktu usia. Pernyaatan tersebut sesuai
dengan ungkapan Education is Life Long atau Life Long Education is in Unility
All of Life,
Gagasan seperti ini pernah dikemukakan pula oleh John Dewey bahwa :
Educational Process has no end beyond it self in its own and end. Terdapat
beberapa alasan akan adanya konsep pendidikan seumur hidup, diantaranya yang
dikemukakan oleh Paul Legrand dalam bukunya yang berjudul Introduction to Life
Long Education. Bahwa banyaknya tantangan- tantangan dalam berbagai bentuk dan
variasi yang menyebar mengaharuskan
pendidikan dirumuskan menjadi pendidikan seumur hidup. Tantangan-
tantangan yang dimaksud meliputi laju perubahan, perluasan demografis, inovasi
ilmu pengetahuan dan teknologi , tantangan politik , informasi dan krisis dalam
pola kehidupan.
Pemikiran yang dikemukakan Paul Legrand ini kemudian menjadi acuan
UNESCO dalam menawarkan konsep pendidikan seumur hidup.
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai.[2]
Adapun tujuan dari pendidikan seumur hidup adalah sebagai berikut:
a.
Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia
sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal
mungkin, yaitu:
·
Potensi
jasmani ( fisiologis dan panca indra)
·
Potensi rohaniah ( psikologi dan budi pekerti)
b.
Dengan mengingat proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis , maka pendidikan
wajar berlangsung seumur hidup.
Pendidikan
seumur hidup memiliki pencapaian penting, pertama, berkembangnya potensi yang
dimiliki oleh jiwa manusia secara optimal. Keoptimalan ini dapat disimpulkan
dari perkembangan intelek secara berkesinambungan mulai dari potential
intellect , intellect in habitus, intellect iniactus, sampai pada aceuired
intellect. Kedua , berkembangnya manusia sampai pada posisi kesempurnaan .
kesempurnaan manusia yang ingin dicapai oleh pendidikan seumur hidup memiliki
variasi , artinya sempurna itu sendiri tidak memiliki bentuk baku sebab kemampuan
masing- masing orang tidak sama, sehingga Nabi memiliki sebutan manusia paling
sempurna atau akmalul insan bukan sekedar insan kamil.
B.
Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup ( Life Long Education) dalam pandangan
Islam sudah ditegaskan oleh rasulullah
SAW yang berbunyi “ tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”
Suatu pendidikan pasti mempunyai ciri khas tersendiri . menurut Redja
Mudyahardjo ( 1998) karakteristik pendidikan seumur hidup yaitu:
1.
Hidup , seumur hidup dan pendidikan
2.
Pendidikan tidak akan usai setelah berakhirnya
masa sekolah
3.
Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai
pendidikan dewasa saja ( tetapi pendidikan yang dimulai dari SD, SMP, SMA, PTN,
dan sebagainya).
4.
Mencakup pola pendidikan formal maupun non
formal
5.
Rumah mempunyai peranan pertama
6.
Bersifat universal dan dinamis
7.
Adaptif dan inofatif
8.
Bertujuan meningkatkan mutu hidup
9.
Syarat utama adalah kesempatan, motivasi dan edukabilitas.
10.
Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pola-
pola dan bentuk alternatif dalam memperoleh pendidikan.
C.
Dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup
Dalam GBHN termaktub : “ pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga , sekolah dan masyarakat”.
Karena itu pendidikan salah satu tanggung jawab bersama antara keluarga , masyarakat dan pemerintah”.
Dasar – dasar pemikiran Life Long Education:
1.
Tujuan Ideologis
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal
pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan hidup.
2.
Tinjauan Ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang
untuk :
a.
Meningkatkan produktivitas
b.
Memelihara dan mengembangkan sumber – sumber
yang dimilikinya.
c.
Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang sehat
dan menyenangkan
d.
Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik
anak secara tepat.
3.
Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan
dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.
Tinjauan Sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orang tua merupakan solusi
untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-
anak mereka juga bersekolah.
5.
Tinjauan Teknologis
Semakin
maju zaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan
teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah , begitu pula
sebaliknya.
6.
Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayaran untuk membantu
pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut Development.
Konsep tualisasi pendidikan seumur hidup hidup merupakan alat untuk
mengembangkan individu- individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih
bernilai bagi masyarakat.
Untuk Indonesia sendiri , konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai di
masyarakat melalui kebijakan Negara ( TAP MPR No.IV/MPR/1970 jo.Tap No IV
/MPR/1978 Tentang GBHN) yang menetapkan prinsip- prinsip pembangunan nasional
antara lain:
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia ( arah pembangunan jangka panjang)
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia ( arah pembangunan jangka panjang)
2. Pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam keluarga ( rumah
tangga) , sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antara keluarga , masyarakat , dan pemerintah.( BAB IV GBHN bagian
pendidikan , butir (d) )
D. Prinsip
Dasar Pendidikan Seumur Hidup dalam Islam
I. Posisi manusia di alam semesta
a.
Manusia sebagai manifestasi Tuhan
b.
Manusia sebagai hamba Allah [3]
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia , kecuali untuk
mengabdi kepada- Ku” ( Qs. Adz- Dzariyat : 56)
c.
Manusia sebagai khalifah fil ‘ ardl [4]
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي اْلأَرْضِ
خَلِيفَةً
“ Dan
ingatlah Tuhanmu berkata kepad apara malaikat : “ Sesungguhnya Aku akan
menjadikan sorang khalifah di muka bumi” ( Q.s. Al- baqoroh : 30)
II.
Manusia adalah makhluk yang wajib dididik[5]
Manusia adalah makhluk
paedagogil, yaitu makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dididik dan
dapat mendidik. Firman Allah :
فِطْرَتَ اللهِ
الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ
( tegakkanlah) Fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia berdasarkan fitrah itu . tidak ada
perubahan pada ciptaan Allah itu……( Q.s.Ar- Ruum : 30)
Hal ini dipertegas
dengan sabda Rasulullah :
طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ
مُسْلِمَة
“ menuntut ilmu pengetahuan itu adalah kewajiban
bagi setiap muslim dan muslimat “ ( HR. Ibnu Abdil Bar )[6]
III.
Konsep Belajar Tanpa Batas
Umat
Islam , untuk mempertahankan kemuliaannya , diperintahkan untuk menuntut ilmu
dalam waktu yang tidak terbatas selama hayat dikandung badan. Prinsip belajar
selam hidup ini merupakan ajaran Islam yang penting. Sabda Rasulullah SAW :
اطلبوا العلم من المهد إلى اللحد.
“ tuntutlah ilmu itu sejak dari ayunan sampai ke liang
lahat ( mulai dari kecil sampai mati ) [7]( HR. Ibnu Abdil Bar )
BAB III
SIMPULAN
1.
Pendidikan seumur hidup ( Life Long Education)
merupakan bentuk pendidikan tanpa batas waktu yang dapat berlangsung setiap
saat dimanapun dan kapanpun. Yang bertujuan untuk mengambangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya serta untuk mencapai
kesempurnaan manusia yang disebut akmalul insan bukan sekedar insan kamil.
2.
Menurut Redja Mudyahardjo (1998) karakteristik
pendidikan seumur hidup diantaranya:
a.
Hidup , seumur hidup dan pendidikan
b.
Pendidikan tidak akan usai setelah berakhirnya
masa sekolah
c. Pendidikan
seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan dewasa saja
d.
Bersifat universal dan dinamis
e.
Adaptif dan inofatif
f.
Syarat utama adalah kesempatan, motivasi dan edukabilitas.
3.
Pemikiran Life Long Education didasarkan
pada tinjauan ideologis, tinjauan ekonomis, tinjauan filosofis, tinjauan
sosiologis, tinjauan teknologis, dan tinjauan psikologis serta paedagogis.
4.
Yang menjadi prinsip dasar pendidikan seumur hidup
dalam Islam adalah posisi manusia di
alam semesta, manusia sebagai makhluk paedagogik, dan konsep belajar tanpa
batas yang diajarkan oleh Rasulullah “ Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga
liang lahat “
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi
Aksara.2009.
Free-makalah,blogspot.com/2010/07/karakteristik-dan-
faktor-faktor-yang.html
Ihsan , hamdani .Ihsan,A.Fuad.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung:
Pustaka Setia.2007
Prof.Dr.Umar Tirtarahardja,Drs.S.L.La Sulo, Pengantar
Pendidikan.Rineka Cipta.2005
Samsudinjupri.blogspot.com/2011/08/pendidikan-seumur
–hidup- long- life-html/
www.scribd.com/doc/32715880/28/B. pendidikan-seumur- hidup- dalam-Islam.
[1]
Zakiah Daradjat,dkk.Ilmu
Pendidikan Islam( Jakarta, bumi Aksara.2009),hal 7
[2]
Ibid ,hal 19
[3]
Hamdani Ihsan, A.Fuad ihsan,
filsafat pendidikan Islam( Bandung: PUSTAKA SETIA,2007), hal 55
[4]
Ibid , hal 54
[5]
Ibid , hal 57
[6]
Zakiah Daradjat,dkk.Ilmu
Pendidikan Islam( Jakarta, bumi Aksara.2009),hal 6
[7]
Ibid , hal 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar